9 Imbauan Penting PPIH Haji 2025 untuk Jemaah Haji Indonesia

9 Imbauan Penting PPIH Haji 2025 untuk Jemaah Haji Indonesia

Musim haji 2025 telah tiba, dan jutaan jemaah dari seluruh dunia mulai bersiap menyambut puncak ibadah di Tanah Suci. Bagi jemaah asal Indonesia, pemerintah melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengeluarkan 9 imbauan penting PPIH yang wajib dipatuhi.Imbauan ini bertujuan menjaga keselamatan, kenyamanan, serta kelancaran seluruh rangkaian ibadah.

Ada 9 Imbauan Penting PPIH Untuk Jemaah Diantaranya

9 imbauan penting dari PPIH Arab Saudi untuk jemaah haji Indonesia 2025 agar ibadah berjalan lancar, aman, dan sesuai aturan.

Hindari Aktivitas Luar Saat Terik untuk Menjaga Kesehatan Jemaah

Salah satu hal yang paling ditekankan adalah larangan keluar dari tenda pada siang hari, khususnya antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu Arab Saudi. Pada rentang waktu tersebut, suhu udara dapat mencapai lebih dari 50 derajat Celsius. Jika jemaah tetap nekat beraktivitas di luar ruangan, risiko terkena heatstroke dan dehidrasi meningkat tajam.Oleh karena itu, petugas haji secara aktif mengingatkan jemaah untuk tetap berada di dalam tenda, beristirahat, dan menghemat energi untuk rangkaian ibadah di malam hari.

Baca Juga : Pembagian Kartu Nusuk Berjalan Lancar: PPIH Pastikan Kesiapan Jelang Puncak Haji 2025

Patuhi Jadwal Pergerakan Resmi dari PPIH dan Syarikah

Jemaah diwajibkan mengikuti jadwal pergerakan resmi yang telah ditentukan oleh syarikah atau penyedia layanan haji. Ketentuan ini bukan hanya soal keteraturan, tetapi juga berkaitan langsung dengan keamanan dan efisiensi layanan transportasi serta akomodasi.PPIH menegaskan bahwa jemaah tidak diperbolehkan bergerak secara mandiri di luar jadwal dan rute yang ditentukan. Petugas kloter pun diminta untuk terus mengawal pergerakan kelompoknya dan memastikan tidak ada yang tertinggal.

Gunakan Layanan Resmi Proyek Adahi untuk Dam dan Kurban

Dalam hal pelaksanaan dam dan kurban, jemaah diminta melaksanakannya melalui Proyek Adahi resmi yang dikelola langsung oleh Pemerintah Arab Saudi. Larangan keras diberlakukan terhadap praktik perantara atau calo yang menjual jasa dam dan kurban di luar sistem resmi.Selain tidak dijamin keabsahannya, tindakan tersebut juga berpotensi menimbulkan masalah hukum dan keamanan. PPIH bersama otoritas setempat siap menindak tegas pihak-pihak yang melakukan pelanggaran ini.

Melontar Jumrah Sesuai Jadwal: Disiplin Demi Keselamatan

Imbauan lain yang tidak kalah penting adalah pelaksanaan lempar jumrah. Aktivitas ini kerap menjadi titik krusial dalam pelaksanaan haji karena padatnya massa dan potensi gesekan antarjemaah. Maka dari itu, jemaah diminta melontar jumrah sesuai jadwal dan zona waktu yang telah ditetapkan.Pengaturan waktu ini dibuat demi menghindari penumpukan jemaah di satu titik dan memastikan proses pelontaran berjalan lancar.

Selalu Bawa dan Jaga Kartu Nusuk Selama Beribadah

Dalam aspek administrasi, jemaah diingatkan untuk selalu membawa dan menjaga kartu identitas digital “Nusuk”. Kartu ini bukan sekadar identitas, tetapi juga menjadi syarat akses ke berbagai fasilitas, termasuk ke dalam Masjidil Haram. Kehilangan kartu ini dapat menyebabkan hambatan serius, terutama saat mobilitas di masa puncak haji. Petugas diimbau aktif memeriksa kelengkapan dokumen setiap anggota kloter secara berkala.

Jaga Kesehatan Diri dan Terapkan Perilaku Hidup Bersih

Menjaga kesehatan selama berhaji menjadi prioritas utama. Jemaah harus menggunakan masker, membawa hand sanitizer, serta menghindari konsumsi makanan dan minuman yang tidak higienis. Payung atau pelindung kepala wajib digunakan saat beraktivitas di luar ruangan. Imbauan ini bukan sekadar anjuran, melainkan strategi untuk mencegah penyebaran penyakit dan menjaga stamina selama puncak ibadah.

Gunakan Saluran Pengaduan Resmi Jika Hadapi Kendala Fasilitas

Apabila jemaah mengalami kendala terkait fasilitas seperti listrik, AC, atau air bersih di tenda, mereka dapat melaporkan secara langsung melalui saluran pengaduan resmi di nomor 1966. Saluran ini beroperasi 24 jam dan menjadi bentuk tanggung jawab pihak penyelenggara untuk memastikan seluruh fasilitas berjalan sebagaimana mestinya.

Pastikan Petugas Kloter Hadir dan Siap Menangani Darurat

Petugas kloter memiliki peran strategis untuk menyosialisasikan nomor tersebut kepada seluruh jemaah di bawah pengawasannya. Kehadiran petugas kloter di dalam tenda pun menjadi bagian dari kewajiban. Mereka bukan hanya menjadi penghubung antara jemaah dan penyelenggara, tetapi juga bertindak sebagai penenang dan pemberi solusi jika terjadi situasi darurat. Karena itu, keberadaan mereka di tenda selama masa puncak ibadah sangat penting dan tidak boleh diabaikan.

Jaga Citra Bangsa dengan Taat Aturan dan Berperilaku Santun

Yang tak kalah esensial, PPIH menekankan pentingnya menjaga nama baik Indonesia di mata dunia. Sebagai negara dengan jumlah jemaah haji terbesar, perilaku dan kedisiplinan jemaah Indonesia menjadi sorotan internasional. Diharapkan, seluruh jemaah bisa menjadi contoh dalam hal ketaatan terhadap aturan, kebersihan, dan kesopanan selama berada di Tanah Suci.

Musim haji bukan hanya tentang menunaikan rukun Islam kelima, tetapi juga tentang membuktikan kedewasaan spiritual, sosial, dan nasional. Dengan mematuhi imbauan yang telah disampaikan, jemaah Indonesia bukan hanya akan menjalani ibadah dengan aman dan nyaman, tetapi juga akan membawa pulang predikat haji yang mabrur.

Berita Populer Hari Ini di Zona Berita Satu
Share this content:

Post Comment