Jelang Wukuf, Jemaah Haji Indonesia Bersiap Tempati Tenda di Arafah dengan Fasilitas Lengkap
Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji, para jemaah asal Indonesia bersiap menempati tenda-tenda yang telah disediakan di Arafah. Pemerintah Arab Saudi memastikan berbagai fasilitas penunjang telah siap digunakan, tidak hanya di Arafah, tapi juga di Muzdalifah dan Mina.
Seperti diketahui, wukuf di Arafah merupakan momen paling sakral dalam rangkaian ibadah haji. Untuk itu, berbagai persiapan dilakukan agar para jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman dan khusyuk.
Baca Juga : Lebih dari 24 Ribu Jemaah Haji Indonesia Telah Tiba di Makkah
Tenaga Ahli Kementerian Agama Republik Indonesia, Bunyamin Yafid, bersama Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam) PPIH Arab Saudi, Kolonel Laut Harun Al Rasyid, serta Kepala Seksi Media Centre Haji (MCH) Daker Mekah, Dodo Murtadho, turut memantau langsung kesiapan lokasi.
Petugas terlihat membersihkan area tenda, memeriksa fasilitas, serta memastikan seluruh sistem pendingin udara berfungsi optimal. Setiap tenda telah dilengkapi AC agar jemaah tetap nyaman meski suhu di Arafah cenderung tinggi. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap kondisi toilet dan area penunjang lainnya.
Tak hanya di Arafah, jalur menuju Muzdalifah dan Mina juga terus dibenahi. Perbaikan jalan dan penataan fasilitas umum dilakukan untuk memastikan kelancaran pergerakan jemaah selama masa puncak ibadah.
Jemaah Indonesia dijadwalkan mulai bergerak ke Arafah pada 4 Juni 2025. Setelah menjalani wukuf, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah dan Mina.
Berita Rekomendasi : Jemaah Haji Indonesia Apresiasi Pelayanan Haji 2025
Kementerian Agama juga menyiapkan skema khusus bernama murur untuk jemaah dengan risiko tinggi seperti lansia, penyandang disabilitas, atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Sekitar 25 persen dari total jemaah reguler akan mengikuti skema ini, yang memungkinkan mereka langsung menuju Mina tanpa singgah di Muzdalifah.
Selain itu, skema tanazul juga dipersiapkan untuk mengurangi kepadatan di Mina, memberikan opsi pemulangan lebih awal bagi jemaah tertentu.
Tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 jemaah. Dari jumlah tersebut, sekitar 17.680 orang merupakan jemaah haji khusus, sementara sisanya—sebesar 203.320 orang—adalah jemaah haji reguler. Seluruh layanan untuk jemaah reguler ini menjadi tanggung jawab penuh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Berita Populer Hari Ini di Zona Berita Satu
Post Comment