Puncak Haji Usai, Apresiasi untuk PPIH atas Evakuasi Lancar Jemaah dari Arafah
Puncak ibadah haji 1446 Hijriah secara resmi telah usai. Salah satu tahapan krusial, yakni wukuf di Arafah, telah dilalui oleh seluruh jemaah haji Indonesia dengan baik. Proses evakuasi jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah dan Mina yang dilaksanakan setelah wukuf juga telah selesai tepat pukul 03.30 dini hari waktu Arab Saudi, pada Jumat, 10 Zulhijjah 1446 H atau 6 Juni 2025.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata kesigapan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam mengelola mobilisasi besar-besaran jutaan jemaah dalam waktu yang sangat terbatas. Tidak hanya berjalan lancar, evakuasi tersebut juga berlangsung dengan aman, tertib, dan penuh perhatian terhadap kenyamanan serta kesehatan para jemaah.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, menyampaikan bahwa tahapan di Arafah telah selesai. Ia menyampaikan rasa syukurnya dan berharap tahapan berikutnya, seperti lontar jumrah Aqabah dan proses ibadah di Mina, juga dapat berjalan dengan lancar hingga seluruh jemaah dapat menyelesaikan rangkaian ibadah haji dengan sempurna.
Kumpulan berita populer terbaru : 9 Imbauan Penting PPIH Haji 2025 untuk Jemaah Haji Indonesia
“Alhamdulillah, penyelenggaraan haji di Arafah kami tutup. Semoga tahapan berikutnya berjalan lancar dan seluruh jemaah meraih predikat haji mabrur,” ujar Hilman dalam keterangan resminya.
PPIH Layak Mendapat Apresiasi
Keberhasilan proses evakuasi dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina tidak dapat dilepaskan dari kinerja luar biasa para petugas haji Indonesia. Di tengah tekanan cuaca ekstrem dan medan yang penuh tantangan, mereka tetap siaga selama 24 jam, memastikan setiap jemaah mendapatkan pendampingan yang layak.
Apresiasi perlu diberikan kepada seluruh unsur PPIH yang telah bekerja dengan profesionalisme tinggi. Mereka tidak hanya menjalankan tugas secara administratif, tetapi juga memperlihatkan empati, ketangguhan, dan dedikasi dalam membantu para jemaah—terutama lansia dan jemaah dengan keterbatasan fisik.
PPIH membuktikan bahwa pelayanan ibadah haji Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kesiapan logistik, sistem transportasi yang terkoordinasi, serta sistem komunikasi yang cepat menjadi faktor kunci yang memastikan tidak ada hambatan berarti selama proses evakuasi.
Tahapan Selanjutnya: Lontar Jumrah dan Mabit di Mina
Setelah evakuasi selesai, jemaah langsung diarahkan ke Mina untuk melaksanakan lontar Jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah. Selanjutnya, pada hari-hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Zulhijjah), mereka akan melaksanakan lontar tiga jumrah: Ula, Wustha, dan Aqabah.
Bagi jemaah yang memilih nafar awal, mereka akan kembali ke Makkah pada 12 Zulhijjah sebelum matahari terbenam. Sementara jemaah yang mengambil nafar tsani akan tetap berada di Mina hingga 13 Zulhijjah. Seluruh tahapan ini kembali membutuhkan kesiapan dan pengawalan intensif dari para petugas PPIH.
Kementerian Agama juga mengingatkan jemaah untuk menjaga kesehatan, terutama dalam menghadapi suhu tinggi dan aktivitas fisik yang cukup menguras tenaga. Petugas kesehatan dan pembimbing ibadah terus disiagakan untuk mendampingi jemaah selama berada di Mina.
Apresiasi PPIH Haji : Simbol Kesuksesan Kolaborasi
Lebih dari sekadar keberhasilan teknis, evakuasi dari Arafah ini mencerminkan keberhasilan sistemik—buah dari koordinasi antara pemerintah Indonesia, otoritas Arab Saudi, dan dedikasi petugas lapangan. Semua pihak menunjukkan bahwa ibadah haji bukan hanya soal ritual, tetapi juga bentuk pelayanan dan pengabdian.
Keberhasilan ini juga memberi pelajaran bahwa pelayanan publik bisa berjalan efektif jika semua unsur terlibat dalam semangat kolaborasi. Di tengah keterbatasan waktu, tekanan operasional, dan kompleksitas logistik, PPIH mampu menunjukkan kapasitas manajerial yang kuat.
PPIH bekerja bukan hanya karena tugas, melainkan karena panggilan moral untuk melayani tamu-tamu Allah. Setiap langkah evakuasi yang mereka lakukan adalah bentuk ibadah, dan kerja keras itu patut diapresiasi oleh seluruh rakyat Indonesia.
Menuju Haji Mabrur
Dengan selesainya puncak haji dan evakuasi dari Arafah yang berjalan lancar, jemaah kini bersiap menjalani tahapan terakhir ibadah haji. Di sinilah mereka menguatkan niat, menjaga fisik, dan memperbanyak doa agar setiap amalan selama berada di Tanah Suci diterima sebagai amal saleh.
Semoga seluruh jemaah dapat menyelesaikan rangkaian ibadah haji hingga tuntas, pulang dalam keadaan sehat, dan membawa predikat haji yang mabrur. Semoga pula, seluruh tenaga dan kerja keras para petugas haji Indonesia dibalas dengan keberkahan dan kebaikan yang berlipat dari Allah SWT.
Berita Populer Hari Ini di Zona Berita Satu
Post Comment